あなたの笑顔は誰よりも輝き
くもり空まで晴れにしてしまう
何度も高い乗り越えたから
何も怖くない ひとりじゃないよ
みんな空の下
くもり空まで晴れにしてしまう
何度も高い乗り越えたから
何も怖くない ひとりじゃないよ
みんな空の下
あなたの = Yours 笑顔 = Smiling face 誰よりも = Compared to anyone
輝き =
Shining
くもり空 = Cloudy sky まで =
until 晴れにして = Being
sunny
何度も = No matter how many times 高い =
High 壁 =
Wall 乗り越えた =
Overcome
何も = Anything 怖くない = Not afraid
ひとりじゃない =
Not alone
みんな =
Everyone 空 =
Sky 下 = Under
Senyumanmu
lebih bersinar dibanding siapapun
Bahkan
langit mendung pun berubah menjadi cerah
Berapa
tinggi dinding pun akan terlewati
Aku tak
takut apapun, aku tidak sendiri
Karena kita di
bawah langit yang sama
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
Wew..
Apa yg di
atas?
Bukan apa
apa, lol. Just showing off, :p
Jadi, apa
kali ini? Sekedar sharing cerita. Tentang 2 ego yang beda trus dijadiin satu.
Bisa
bertahan? Itu dia yg pingin dibahas.
Jawabannya
ada 2:
1.
Bisa
bgt
Bisa bgt, iya. Bilamana?
Ya saling memaklumi. Atas
dasar respect lo ya, bukan sekedar maklum.
Dua ego yg bertolak
belakang deh, misalnya.
Cara pandang kan pasti
beda. Dalam 1 isu, satu pihak nganggep itu masalah, dengan pertimbangannya
senidri. Sementara satu lagi, juga dengan pertimbangannya sendiri, menganggap
itu bukan masalah.
Pantes gak dengan
perbedaan pendapat begini malah musuhan?
Nggak dong. Ya,
tergantung seberapa besar masalahnya, sih.
Tp, besar kecilnya
masalah, balik lagi, tergantung dari rasa memaklumi masing2 pihak.
2.
Gak
bisa
Gak bisa kalo bagaimana?
Salah satu pihak
memutuskan semaunya sendiri tanpa diskusi, bahkan saat pihak yg lain nggak begitu
ngerti apa masalahnya.
Ditambah lagi pihak
satunya malah gak mau tau, malah iya2 aja sama keputusan sepihak tadi. Atas dasar
harga diri, yg jelas klo begini.
Sering banget kejadian
ini.
Kalo yg ini yg kejadian, bro, please
deh, nurutin gengsi, ego, harga diri, malah bikin ruwet.
Kenapa sy
nulis gini?
Atas dasar keresahan
yg terpikir :p
Untung aja
bulan dan matahari itu bukan makhluk hidup yg punya kepribadian. Bayangin kalo
mereka punya kepribadian. Beuh, bumi umurnya cmn seumur org pacaran men. Lol
Bulan: “Enak
lu matahari, padang bet, banyak yg liat. Lah gw? Udah kecil, keluarnya gelap2an
pula. pernah gak sih lo ngertiin gw, hah?”
Matahari: “Lah... paan sih lan? kok tiba2 sensi lu”
Lol. Mungkin
begitu yg bakal kejadian.
Tp untungnya,
mereka benda mati. Yg pergerakannya otomatis. Pas satu bertugas di paruh sisi
bumi, yang satu lagi bertugas di sisi lainnya.
Harmonis,
bukan?
Lalu, bisakah hubungan
2 manusia seharmonis itu dengan kepribadian yg berbeda2?
Gak bisa!
Jelas!
Tapi,
Tuhan maha
adil. Lewat kepribadian yg berbeda2 itu,
Dia menciptakan apa yg kita kenal dgn toleransi, respect, pemakluman.
Hebat bet
dah, Hanya Tuhan yg bisa menciptakan “perdamaian” lewat “senjata”. 2 hal yg
bertolak belakang.
So, dengan
toleransi, respect, dan pemakluman inilah, keharmonisan bisa tercipta. Hargai
pasanganmu. Teman, pasangan, atau apapun.
Gila aja
kalo ada yg acuh sama 3 poin tadi, trus dengan sok polosnya memutus hubungan. Inget
bro, gak ada yg bisa klop scr sempurna sama lu, Selama lu gak bisa menghargai
apa yg ada didepanmu sekarang, bahkan dengan mereka yg lu temui atas kesadaran
penuh.
Mengatasnamakan
“masalah” buat keluar. Cemen lu, asal tau aja :p
kenapa cemen? Karena lu udah acuh sama solusi yg dibuat Tuhan.
Lihat deh lebih deket. generally, masalah yg lu pikir itu ujian. Buat naik level tentunya. Masalah yg lu rasain sekarang, pasti masalah yg setara dgn level tujuan berikutnya. bener nggak?
Misal sekarang kelas lima, ujiannya bakal soal kelas 6. Beda, karena ini hidup, bukan sekolah.
Sadari itu, dan hargai mereka. Awali dengan itu!
Well, seperti itu yang saya pikirkan, kurang kebihnya.
Terakhir, sebuah pesan.
"Hai bulan. Aku tau kau menghadapi masalah dengan matahari. Utarakanlah, jangan tunggu sampai jadi lebih besar dari yang bisa kau tampung. Pembiaran seperti itulah awal sebuah keretakan.
Karena itu, hargai matahari sedari awal.
Matahari pasti bersedia meruntuhkan harga dirinya demi keselamatan bumi.
Sadarkan dia dari ketidaktauannya. Atau paling tidak beritau dia tentang keresahanmu.
Dengan begitu kau sudah menghargainya, dan kalaupun harus, kau bisa pergi tanpa mengorbankan bumi.
Life will find a way."
Lalu,
Siapa sih bulan?
Tanya saja pada rembulan, dia pasti akan bilang: "Sebut saja bulan".