"Bulan", sebut saja...

Minggu, 16 Desember 2018

あなたの笑顔は誰よりも輝き
くもり空まで晴れにしてしまう
何度も高い乗り越えたから
何も怖くない ひとりじゃないよ
みんな空の下

あなたの = Yours    笑顔 = Smiling face    誰よりも = Compared to anyone    輝き = Shining

くもり空 = Cloudy sky   まで = until   晴れにして = Being sunny

何度も = No matter how many times   高い = High   = Wall   乗り越えた = Overcome 

何も = Anything   怖くない = Not afraid   ひとりじゃない = Not alone

 みんな = Everyone    = Sky   = Under


Senyumanmu lebih bersinar dibanding siapapun
Bahkan langit mendung pun berubah menjadi cerah
Berapa tinggi dinding pun akan terlewati
Aku tak takut apapun, aku tidak sendiri
Karena kita di bawah langit yang sama

+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
Wew..

Apa yg di atas?
Bukan apa apa, lol. Just showing off, :p
Jadi, apa kali ini? Sekedar sharing cerita. Tentang 2 ego yang beda trus dijadiin satu.
Bisa bertahan? Itu dia yg pingin dibahas.
Jawabannya ada 2:

1.     Bisa bgt
Bisa bgt, iya. Bilamana?
Ya saling memaklumi. Atas dasar respect lo ya, bukan sekedar maklum.
Dua ego yg bertolak belakang deh, misalnya.
Cara pandang kan pasti beda. Dalam 1 isu, satu pihak nganggep itu masalah, dengan pertimbangannya senidri. Sementara satu lagi, juga dengan pertimbangannya sendiri, menganggap itu bukan masalah.
Pantes gak dengan perbedaan pendapat begini malah musuhan?
Nggak dong. Ya, tergantung seberapa besar masalahnya, sih.
Tp, besar kecilnya masalah, balik lagi, tergantung dari rasa memaklumi masing2 pihak.

2.     Gak bisa
Gak bisa kalo bagaimana?
Salah satu pihak memutuskan semaunya sendiri tanpa diskusi, bahkan saat pihak yg lain nggak begitu ngerti apa masalahnya.
Ditambah lagi pihak satunya malah gak mau tau, malah iya2 aja sama keputusan sepihak tadi. Atas dasar harga diri, yg jelas klo begini.
Sering banget kejadian ini.
Kalo yg ini yg kejadian, bro, please deh, nurutin gengsi, ego, harga diri, malah bikin ruwet.

Kenapa sy nulis gini?
Atas dasar keresahan yg terpikir :p
Untung aja bulan dan matahari itu bukan makhluk hidup yg punya kepribadian. Bayangin kalo mereka punya kepribadian. Beuh, bumi umurnya cmn seumur org pacaran men. Lol

Bulan: “Enak lu matahari, padang bet, banyak yg liat. Lah gw? Udah kecil, keluarnya gelap2an pula. pernah gak sih lo ngertiin gw, hah?”
Matahari: “Lah... paan sih lan? kok tiba2 sensi lu”
Lol. Mungkin begitu yg bakal kejadian.

Tp untungnya, mereka benda mati. Yg pergerakannya otomatis. Pas satu bertugas di paruh sisi bumi, yang satu lagi bertugas di sisi lainnya.
Harmonis, bukan?
Lalu, bisakah hubungan 2 manusia seharmonis itu dengan kepribadian yg berbeda2?
Gak bisa! Jelas!
Tapi,
Tuhan maha adil. Lewat kepribadian yg berbeda2 itu,  Dia menciptakan apa yg kita kenal dgn toleransi, respect, pemakluman.
Hebat bet dah, Hanya Tuhan yg bisa menciptakan “perdamaian” lewat “senjata”. 2 hal yg bertolak belakang.
So, dengan toleransi, respect, dan pemakluman inilah, keharmonisan bisa tercipta. Hargai pasanganmu. Teman, pasangan, atau apapun.
Gila aja kalo ada yg acuh sama 3 poin tadi, trus dengan sok polosnya memutus hubungan. Inget bro, gak ada yg bisa klop scr sempurna sama lu, Selama lu gak bisa menghargai apa yg ada didepanmu sekarang, bahkan dengan mereka yg lu temui atas kesadaran penuh.
Mengatasnamakan “masalah” buat keluar. Cemen lu, asal tau aja :p
kenapa cemen? Karena lu udah acuh sama solusi yg dibuat Tuhan.

Lihat deh lebih deket. generally, masalah yg lu pikir itu ujian. Buat naik level tentunya. Masalah yg lu rasain sekarang, pasti masalah yg setara dgn level tujuan berikutnya. bener nggak?
Misal sekarang kelas lima, ujiannya bakal soal kelas 6. Beda, karena ini hidup, bukan sekolah.
Sadari itu, dan hargai mereka. Awali dengan itu!

Well, seperti itu yang saya pikirkan, kurang kebihnya.

Terakhir, sebuah pesan.

"Hai bulan. Aku tau kau menghadapi masalah dengan matahari. Utarakanlah, jangan tunggu sampai jadi lebih besar dari yang bisa kau tampung. Pembiaran seperti itulah awal sebuah keretakan. 
Karena itu, hargai matahari sedari awal. 
Matahari pasti bersedia meruntuhkan harga dirinya demi keselamatan bumi.
Sadarkan dia dari ketidaktauannya. Atau paling tidak beritau dia tentang keresahanmu.
Dengan begitu kau sudah menghargainya, dan kalaupun harus, kau bisa pergi tanpa mengorbankan bumi.
Life will find a way."

Lalu,
Siapa sih bulan?
Tanya saja pada rembulan, dia pasti akan bilang: "Sebut saja bulan".